Saturday, March 19, 2005

~Mereka yang terbaring..~
Mereka yang terbaring
Jua yang menadah tangan
Ku yang melihat
Merintih di dasar hati
Kenapa begitu
Dan bukan begini
Insaf mengetuk pintu hati
Bersyukur apa yang kupunyai

Kulewati mereka
Yang terbaring itu
Tentu lapar perut-perut itu
Tentunya haus tekak-tekak itu
Pasti sejuk tubuh kerdil itu
Si kecil itu terlalu naif
Kenapa..kenapa..kenapa..
Kenapa mereka..

Aku yang melewati
Meraung menangis di dalam hati
Apa yang boleh kubuat
Kudratku tidak kuat
Sakuku tidak penuh
Cuma aku tidak melarat

Ya Allah
Ku sedar itu ujianMU
Buat mereka yang ENGKAU sayangi
Ku pinta padaMU lagi
Cambahkan bebenih iman
Suburkanlah pepohon taqwa
Berikan harapan pada mereka
Untuk berubah
Kerna ku tahu
Tidakkan KAU ubah
Andai mereka tidak berubah

Wahai insani
Jangan tangisi perit hidup ini
Renung dirimu dengan mata hati
Kelak kaukan melihat kebesaran ILAHI
Agar harapan tidak mati
Lalu bermulalah dari sini
Untuk mengubah diri
Utusi doa penenang diri
Agar ditabahkan hati
Menempuh alam duniawi
Menuju cahaya ukhrawi
Yang abadi..

-al-muttaqin-

Friday, March 18, 2005

Kalam itu aku baca...
Kalam pertama ‘bacalah’,
Dengan nama Tuhanmu yang menciptakan,
Sesungguhnya Dialah Tuhanmu,
Allah yang satu,

Bait itu kuhayati,
Biar jenuh runsing biar kepalaku pening,
Namun jauh dalam diri,
Ku terasa kerdil,
Bagamana bisa,
Aku memetik bintang,
Cahaya penyuluh alam,

Di sini aku berdiri,
Masih berkira-kira,
Mahu terus melangkah,
Apakah perjalanan ini suatu tuah,
Kerna pundakku seakan terasa berat,
Memikul segunung amanah,
Harapan ummah,

Menara ilmu ini,
Telah melebarkan pintunya,
Ku atur langkah perlahan-lahan,
Ku lihat ia teguh berdiri,
Melambai mesra daku,
Yang masih gelisah,
Mencari-cari,

Ku renung jauh,
Ummah yang menanti,
Intan apa yang akan ku gilap,
Kilauan permata apa yang akan kuberi,
Kerna tika kini panahanku masih sipi,
Tujahannya belum mengena,

Detik itu pasti tiba,
Gulungan skrol kan kugenggam,
Alfu mubarak!
Kau seorang siswazah

Ku kan pastikan,
Tatkala tiba detik itu,
Akulah pahlawan bangsa,
Ilmu di dada kan kucurah,
Demi ummah ku kan berjuang,
Agar ad-deen terus bercahaya,
Kerna cahaya penyuluh insan bertaqwa,
Takkan bisa menghilangkan dahaga,
Tanpa perahan ilmu di dada.

-al-muttaqin-



Thursday, March 17, 2005

Kain-Kain putih..
Kain-kain putih
Adalah hadiah
Kain-kain putih
Antara tiga yang berharga

Kain-kain putih
Perlu diberi warna
Tapi bukan warna biasa
Biarlah tanahnya tetap suci putih
Tapi tetap cantik dengan lorekan fitrah

Kain-kain putih
Perlu sentiasa kekal bersih
Tangan yang menyentuh
Perlulah luak kotornya

Kain-kain putih
Biarlah disentuh lembut
Jangan biar koyak
Jangan biar bertampung
Jangan biar berwarna sembrono

Kain-kain putih
Adalah hadiah dari-Nya
Kain-kain putih
Antara tiga yang berharga
Berikan warna iman padanya
Lorekan fitrah Islam pada coraknya
Kelak kain-kain putih
Hadiah dunia ini
Boleh dipakai indah
Dalam taman-taman syurga

-al_muttaqin-

Saturday, March 05, 2005

~Keagungan itu milik-MU~
Keagungan Itu MilikMU
Hina Itu Diriku
Tuhan Itu Adalah Engkau
Hamba Itu Adalah Aku
Maka Bagaimana Bisa
Manusia Diagung-Agung
Walhal Yang Maha Agung
Adalah Engkau

Kebesaran Itu MilikMU
Kekerdilan Itu Adalah Aku
Tuhanku Adalah Engkau
Maka Hamba Itu Adalah Aku
Yang Merangkak-Rangkak
Dalam Mencari Teduh
Di Bawah Lembayung RahmatMU
Sedang Kerdil Diri Ini..
Tetap Kau Pandang Tetap Kau Tatap

Keperkasaan Itu Adalah Engkau
Tidak Berdaya Itu Adalah Aku
Tuhan Aku Adalah Engkau
Hamba Itu Adalah Aku
Yang Menangis Dan Meratap Hiba
Tatkala Diuji Setitis Duga Dunia
Maka Siapa Yang Bisa Mencipta
Melainkan Kau Yang Maha Pencipta
Lalu Ciptaan Itu Adalah Aku
Yang Masih Mencari-Cari
Kesyukuran Itu Aku Zahirkan


-al_muttaqin-