Sunday, July 31, 2005

Berikan daku sedutan nafas untukku hirup ilmu-MU
ilmu itu ibarat sedutan nafas
dengannya kita hidup
dengannya kita berjalan
dengannya kita melihat
dan dengannya kita beribadat

ilmu itu didatangi
dan bukan mendatangi
kadangkala pada terik mentari
kadangkala pada dinginnya malam
kadangkala pada lautan yang luas
kadangkala pada langit nan biru
bahkan pada saujana mata memandang

ilmu itu daku cari
biar jerih biar perih
untukku isi penuh-penuh
dalam telaga aqli
agar dahaga tidak keterlaluan
yang bisa membutakan mata
bahkan membutakan hati
lalu jalan yang lurus itu daku mungkiri

pastinya dahaga akan terus dahaga
pada ilmu milik Yang Maha Esa
kerana dada yang kontang
akan terus-terusan dahaga
dan pada jiwa-jiwa nan gersang
biarlah digenang ilmu-Nya
agar bercambah cinta pada-Nya
menghiasi taman hati...
yang mahu tenang!

(lalu berikanlah daku beberapa lagi sedutan nafas untukku hirup ilmu-MU)

28 Julai 2005

Monday, July 04, 2005

~dunia hari ini ~
yang ku lihat hanyalah ilusi
punya pelakon yang sama
yakni insan bernama manusia
punya pentas yang sama
yakni bumi bernama dunia
punya jalan cerita yang sama
yakni kisah yang panjang
punya rasa yang masih sama
adunan hedonisme
acuan hawa nafsu
diuli belai manja syaitan durjana
lalu penonton tetap sama
yakni diri insan bernama manusia

pada mataku
dunia ini masih indah
hanya indah itu dilitupi kabus
kabus-kabus kejahilan
pada manusia-manusia rakus
walhal manusia itu mampu
mampu pada anugerah yg diberi-Nya
mentadbir berpaksi wahyu Allah
ditemani cahaya Quranul karim
ditafsir pada jejak langkah as sunnah
hadiah berharga kekasih Allah

pada mataku
terbayang riak-riak bahagia
yang abadi lagi haqiqi
andai ada keberanian ulama
andai ada kejujuran umara
andai ada soleh dan solehah
pada kepatuhan yang teguh
pada ketaatan yang murni
yang tidak berbelah bahagi
yang tidak bersimpang siur
hanya kepada-Nya
hidup dan mati
hanya pada-Nya
datang dan kembali

4 Julai 2005
setapak, KL